Setiap pertemuan
merupakan kebahagiaan tersendiri untukku. Tetapi apa daya, tak pernah saling
sapa. Sedih bukan? Ketika aku melihatnya, dia tak menengok ke arahku. Hanya
jalan lurus dan asik mengobrol dengan temannya. Apa aku harus mengawali dulu?
Buat apa? Bagaimana pandangan teman-temannya? Enggak ah. Aku gak mau mengawali
dulu.
Mengagumi,
menyukai, menyayangi, bahkan mencintai. Semuanya dalam diam. Tak berani
mengungkapkan. Tetapi, mengungkapkan sebuah perasaan bukan berarti nembak kan?
Gimana mau ngungkapin guys, dianya aja suka sama cewek lain. Ya jelas nggak
berani. Gak berani apa? Nggak mau semuanya berubah. Dia jadi ngehindar mungkin.
Dan yang jelas, dia cuma nganggep aku “adik”. Wah jadi selama ini aku salah
mengartikan semuanya. Dari perhatiannya, candanya. Semuanya keterlaluan.
Semuanya bikin baper. Sampai kode keras juga itu termasuk bercanda? Ada kah
kode keras itu bercanda? Ada? Hebat.
Dia juga hebat
udah bikin aku nyaman, rasa ingin memiliki. Dia berhasil buat aku jatuh cinta.
Tapi nyatanya apa? Ah pokoknya kecewa. Ingin pergi, ingin melupakan, ingin
mengikhlaskan semuanya. Nggak mau lama-lama gegana. Buat apa menggalaukan
seseorang yang belum tentu galauin kita? Percuma kan? Keep smile aja. Percaya,
Tuhan sudah menyiapkan yang terbaik. Tetaplah simpan perasaanmu baik-baik.
Dengan seiringnya waktu, akan hilang dengan sendirinya. KEEP CALM AND MOVEON.